Senin, 28 November 2011

Menguak Misteri Sebuah Aroma

Halo teman-teman, hehe. Kali ini saya akan sedikit meresensi sebuah novel karya Patrick Süskind yang berjudul "PERFUME". Namun sebelum saya tulis resensi saya tentang novel ini, alangkah baiknya kamu, kamu, dan kamu meembaca beberapa sinopsis tentang novel ini. Berikut sedikit rangkuman sinopsis dari saya, hehehe :

Kematian begitu akrab bagi Jean-Baptiste Grenouille. Udara pertama yang ia hirup di dunia adalah sabetan pisau jagal yang diayunkan ibunya, di pelabuhan Paris di antara tumpukan bau bacin ikan. Seharusnya ia bayi kelima yang dibunuh ibunya sendiri dari benih nelayan entah yang mana. 
Tapi Grenouille hidup. Orang-orang keburu memergoki aksi gila itu. Ibunya kemudian dipancung. Grenouille hidup dari satu ibu susu ke ibu susu lainnya sebagaimana ketentuan waktu itu bahwa anak yatim-piatu dipelihara oleh gereja dengan membayar perempuan yang mau memberikan susunya. 
Saat remaja ia melanglang Paris tanpa tujuan hingga menemukan bau aneh yang menggairahkan di sebuah dusun: aroma tubuh perawan. Dari jauh ia sudah mencium bau gadis pengupas buah plum itu. Di tempat sepi, ia sergap gadis itu dan ia ciumi seluruh permukaan kulitnya untuk menyerap aromanya. Sejak itu ia terobsesi membuat dan memiliki bau perawan.  
Seperti judulnya, novel ini menyuguhkan terlalu banyak risalah aroma. Dengan ketajaman penciuman, Grenouille hidup dan bekerja pada dua ahli parfum di Paris. Lewat dia kita disuguhi beragam campuran benda-benda padat dan hidup: batu, kapur, tanah, darah, kayu, rambut, ikan, tikus, anak anjing, belatung, dan seterusnya. 
Untuk membuat aroma tubuh normal manusia, misalnya, Grenouille meracik tai kucing dengan cuka apel dan garam halus. Campuran ini diramu dengan telur busuk, misalnya kastroli, ammonia, pala plus kulit babi yang gosong lalu diaduk dalam alkohol. Bau busuk ini jadi hilang setelah diolesi lavender, limau, terpentin dan eukaliptus. Hasil adonan itu adalah bau manusia, bau kita.
Maka 24 perawan ia bunuh. Bau tubuh mereka diserap ke kain linen yang dilapisi lemak untuk diracik menjadi parfum. Kota pun gempar. Warga dan polisi tak bisa melacak manusia cebol yang tak meninggalkan jejak di tubuh setiap mayat. Satu perawan lagi harus dibunuh agar Grenouille punya bau perawan yang sempurna. Bau itu berasal dari gadis dibalik tembok seorang bangsawan yang membuatnya teler oleh gairah. Laure, Chris, anak bangsawan itu, adalah gadis paling cantik di Paris yang bau tubuhnya menyemburkan gairah ranjang bagi laki-laki maupun perempuan.
Ia pun berhasil memenuhi targetnya untuk mencari aroma dari 25 perawan dan membunuh mereka semua. Akan tetapi, Grenouille mati setelah lolos dari hukum pancung pengadilan karena terbukti menyimpan rambut dan celana dalam Laure. Ia lolos setelah memercikkan aroma Laure ke jubahnya. Algojo dan 10 ribu rakyat Paris yang ingin tahu monster pembunuh itu terjebak oleh gairah hingga pesta seks terbesar dan terliar terjadi di lapangan eksekusi. 
Grenouille mati oleh sekelompok orang yang jadi lapar mencium aroma daging renyah yang sengaja ia percikan ke bajunya. Mereka memakan tubuh Grenouille hingga tandas. Grenouille memilih mati seperti itu karena telah puas mengabadikan aneka bau di seluruh dunia, dalam ingatannya.
Setelah membaca cerita novel Perfume, saya seakan menemukan kelebihan-kelebihan yang menonjol dari novel ini yang berbeda dengan yang lain. Salah satu kelebihannya adalah sang penulis mampu menuliskan cara-cara detail bagaimana sosok Grenouille mampu meracik sebuah parfum yang berasal dari bau perawan hingga mampu menjadikannya sebuah parfum dengan wangi yang pas. Aneh ya? saya juga bingung gimana bisa sang penulis bisa sedetail itu menceritakannya. Tapi dari keseluruhan, cerita dari novel ini yang sangat menarik dan menegangkan juga tentunya.
Penasaran ya? beli dong, hehe. Sekian postingan saya, semoga bermanfaat bagi kamu yang suka baca -baca novel ini. Nantikan postingan-postingan berikutnya ya ^^


1 komentar: